Paid vs Organic Digital Marketing: Mana yang Cocok untuk UMKM?

Bingung mau pilih paid ads atau organik digital marketing untuk naikin penjualan produk Anda? Lebih efektif mana sih sebenernya? 

Baik paid maupun organic digital marketing, keduanya mampu meningkatkan jangkauan audiens, visibilitas brand atau produk, hingga penjualan. Hanya saja masih banyak pelaku bisnis UMKM yang bingung dalam menentukan channel mana yang paling efektif untuk mengembangkan bisnis mereka.

Pastinya baik paid maupun organic digital marketing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada tujuan bisnis, strategi, dan sumber daya yang Anda miliki. Untuk memahami mana yang lebih cocok bagi UMKM, Anda bisa membaca artikel ini sampai akhir.

Apa Itu Organic Digital Marketing?

Organic digital marketing adalah strategi pemasaran online yang berfokus untuk menghasilkan traffic, interaksi hingga calon pelanggan tanpa mengeluarkan biaya iklan. 

Strategi ini fokus pada aktivitas produksi konten yang relevan dan berkualitas, melakukan optimasi search engine (SEO) serta interaksi aktif dengan audiens melalui platform digital seperti social media, website maupun market place.

Organic Digital Marketing yang Bisa Digunakan UMKM

Ada beberapa strategi organic digital marketing yang bisa membantu UMKM membangun brand, menjangkau audiens tanpa iklan berbayar, hingga mendatangkan calon pelanggan, di antaranya:

1. Search Engine Optimization (SEO)

Search Engine Optimization (SEO) merupakan cara untuk membuat konten Anda tampil di peringkat dan halaman terbaik mesin pencarian seperti Google atau Bing. Saat konten Anda muncul di posisi yang representatif seperti di peringkat tiga besar halaman pertama Google, maka konten Anda berpeluang mendapat traffic audiens hingga potensi calon pembeli lebih besar.

Jika dahulu SEO identik dengan website, maka saat ini hampir semua platform digital marketing dapat menggunakan SEO untuk meningkatkan visibilitas. Seperti misalnya saat Anda mencari informasi produk atau brand tertentu di Google maka bisa muncul referensi dari Instagram, TikTok, YouTube, Pinterest, LinkedIn hingga Shopee.

Insight!

Semakin berkualitas dan relevan konten yang dibuat, semakin tinggi kemungkinan brand UMKM tampil di hadapan audiens yang sedang mencari solusi sesuai kebutuhan mereka. Dengan begitu, bisnis bisa mendapatkan trafik organik yang konsisten tanpa harus bergantung pada iklan berbayar.

2. Content Marketing

Content marketing adalah strategi membuat berbagai jenis konten, mulai dari artikel blog, infografik, hingga video edukasi, untuk menarik perhatian sekaligus memberikan nilai tambah bagi audiens. Konten yang konsisten dan relevan dapat memperkuat kredibilitas bisnis dalam jangka panjang serta membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan.

Tidak hanya blog atau infografik, konten bisa hadir dalam berbagai bentuk lain:

Jenis konten dalam Content Marketing:

  • Artikel & blog post: memberikan informasi, tips, atau insight yang relevan dengan produk/jasa Anda. Misalnya, toko peralatan kasir di pekanbaru dengan artikel ‘12 rekomendasi printer kasir terbaik untuk bisnis di pekanbaru’
  • Video & podcast: konten audio-visual kini semakin populer. Contoh suksesnya adalah Spotify Wrapped, yang menghadirkan personalisasi menarik bagi pengguna. Bisnis bisa meniru konsep ini dengan membuat video edukasi atau bahkan podcast.
    Misalnya, jika Anda menjual peralatan fitness, Anda bisa membuat podcast tentang manfaat olahraga rutin atau tips memilih alat fitness. Pendengar yang mencari topik seputar kesehatan bisa tertarik dan akhirnya mengenal brand Anda.
  • Email marketing (Newsletter): mengirimkan email reguler ke subscriber adalah cara efektif untuk menjaga engagement dan membangun aset yang Anda miliki sendiri. Berbeda dengan media sosial yang algoritmenya bisa berubah, email list sepenuhnya berada di bawah kontrol bisnis Anda.
    Isi newsletter bisa berupa update produk, artikel terbaru, promo eksklusif, hingga cerita behind-the-scenes. Hal ini membantu menjaga hubungan emosional dengan pelanggan sekaligus mengarahkan traffic ke website atau landing page.
  • Community & forum marketing: membagikan insight di forum, komunitas online, atau website orang lain (guest posting) juga bagian dari content marketing. Dengan aktif terlibat, bisnis bisa memperluas jangkauan sekaligus membangun reputasi sebagai sumber tepercaya.

3. Social Media Marketing (Organik)

Social media marketing yang bersifat organik merupakan strategi memanggunakan atau mengembangkan social media untuk dapat berinteraksi dengan audiens, menjangkau audiens, mendatangkan calon pelanggan, hingga menjaga loyalitas pelanggan tanpa menggunakan biaya iklan.

Kunci keberhasilan dari social media marketing adalah pada content marketing dan kemampuan personalisasi serta interaksi yang cakap serta relevan.

Channel sebenarnya adalah yang paling umum digunakan oleh bisnis UMKM. Namun sayangnya, masih banyak bisnis UMKM yang tidak membuat tujuan, strategi dan eksekusi dengan tepat. Karena masih beranggapan bisnis cukup membuat dan mengunggah konten saja di channel social media seperti Instagram atau TikTok.

Padahal Anda perlu memahami platform mana yang paling cocok untuk bisnis Anda? Banyak pelaku UMKM hanya melihat ukuran jumlah pengguna, padahal yang lebih penting adalah di mana target audiens Anda paling aktif.

  • Jika Anda menjual produk fashion untuk anak muda atau F&B yang berbasis trend, Instagram dan TikTok adalah pilihan terbaik karena audiens di sana cenderung menyukai konten visual dan tren cepat.
  • Jika Anda menjual sistem IT atau jasa profesional untuk B2B, platform seperti LinkedIn akan lebih relevan karena karakteristik audiensnya lebih serius dan profesional.

Karakteristik platform populer untuk sosial media organic:

  1. Facebook: cocok untuk posting teks, informasi produk, event, serta konten visual berupa gambar dan video.
  2. Instagram: fokus pada konten visual. Ideal untuk foto produk, infografik, promosi, serta video singkat di Stories dan Reels.
  3. YouTube: tepat untuk video berdurasi panjang, edukasi, atau storytelling. Bisa ditemukan lewat Google dan YouTube search.
  4. LinkedIn: efektif untuk membangun authority dengan berbagi insight industri, berita bisnis, dan artikel leadership.
  5. TikTok: unggul untuk konten singkat, kreatif, dan viral. Sangat cocok untuk target audiens Gen Z dan milenial.

Insight!

Agar strategi ini berhasil, UMKM perlu konsisten membuat konten berkualitas serta aktif berinteraksi dengan audiens, misalnya dengan membalas komentar atau pesan. Dengan begitu, media sosial bukan hanya jadi tempat promosi, tapi juga sarana membangun hubungan emosional dan meningkatkan brand loyalty.

Kelebihan Organic Digital Marketing

AspekPenjelasan
BiayaHemat biaya karena tidak perlu budget iklan harian.
Trust & KredibilitasMembangun kepercayaan jangka panjang melalui kehadiran konsisten tanpa “dipaksakan” lewat iklan.
Hubungan dengan AudiensMembantu bisnis lebih dekat dengan audiens dan membangun hubungan emosional.

Kekurangan Organic Marketing

AspekPenjelasan
WaktuMembutuhkan waktu lama. Hasil dari SEO dan konten biasanya baru terlihat biasanya paling cepat 3-6 bulan dan paling lama bisa bertahun-tahun.
PersainganPersaingan ketat, terutama di media sosial dan Google.
KonsistensiHarus konsisten membuat konten relevan agar audiens tetap engaged.

Apa Itu Paid Digital Marketing?

Paid digital marketing adalah strategi pemasaran menggunakan platform berbayar untuk menjangkau audiens secara lebih cepat dan terukur. Tidak seperti organic marketing yang membutuhkan waktu lama untuk membangun awareness dan trafik secara alami, paid marketing memungkinkan bisnis langsung menampilkan iklan di depan target audiens dengan sistem bidding dan targeting.

Biasanya, iklan berbayar diberi label khusus seperti Ad, Sponsored, atau Promoted agar dapat dibedakan dari hasil organik. Model yang paling populer adalah Pay-Per-Click (PPC), di mana bisnis hanya membayar setiap kali ada pengguna yang mengklik iklan. Paid marketing juga bisa dijalankan di berbagai kanal, mulai dari mesin pencari, media sosial, marketplace, hingga video platform seperti YouTube.

Selain paid advertising, ada juga sponsored advertising, yaitu ketika bisnis membayar kreator atau brand lain untuk mempromosikan produk/jasa di hadapan audiens mereka yang sudah terbentuk. Berbeda dengan paid ads yang berhenti begitu anggaran habis, sponsored content bisa tetap memberikan efek jangka panjang selama konten masih tayang dan ditonton audiens.

Paid Marketing untuk UMKM

  • Google Ads: menampilkan iklan di hasil pencarian Google, website partner, Gmail, YouTube dan afiliasi Google lainnya menggunakan sistem PPC.
  • Meta Ads (Facebook & Instagram Ads): menampilkan iklan berbayar di Instagram, Facebook dan Whatsapp. Anda dapat menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, lokasi, hingga perilaku.
  • Marketplace Ads: iklan berbayar di platform seperti Shopee atau Tokopedia agar produk lebih terlihat di antara banyak pesaing bisnis.
  • YouTube Ads: menampilkan video promosi sebelum, saat, atau setelah video lain diputar.
  • Sponsored Ads: bekerja sama dengan influencer atau brand lain untuk memperkenalkan produk kepada audiens mereka.
  • TikTok Ads: fitur iklan berbayar di TikTok dengan format In-Feed Ads, Top View dan Spark Ads
  • Influencer/KOL Campaign: strategi promosi bisnis bekerja sama dengan influencer / Key Opinion Leader (KOL) untuk mengenalkan produk kepada followers influencer.

Kelebihan Paid Marketing

KelebihanPenjelasan
Hasil CepatIklan bisa langsung tampil setelah campaign diaktifkan, tanpa menunggu konten diindeks Google atau algoritma media sosial.
Targeting SpesifikDapat menjangkau audiens sesuai kriteria tertentu seperti lokasi, usia, minat, atau kata kunci.
Fleksibel untuk Campaign Jangka PendekCocok untuk promosi musiman, flash sale, atau campaign dengan tenggat waktu tertentu.
Kontrol PenuhBisnis bisa mengatur budget, jadwal tayang, format iklan, hingga hasil yang ingin dicapai.

Kekurangan Paid Marketing

KekuranganPenjelasan
Butuh BudgetMemerlukan biaya yang konsisten agar iklan tetap tayang.
Hasil Berhenti Jika Iklan DihentikanTraffic dan penjualan bisa menurun drastis saat iklan dimatikan.
Risiko BoncosTanpa strategi dan skill manajemen iklan yang tepat, budget bisa habis tanpa menghasilkan konversi maksimal.
Ketergantungan PlatformBisnis sangat bergantung pada aturan dan algoritma platform iklan.

Bisnis UMKM Lebih Baik Pakai Paid atau Organic Digital Marketing?

Bisnis UMKM yang bertujuan mendapatkan pelanggan secara cepat dapat menggunakan paid digital marketing. Sementara bisnis yang ingin membangun pondasi brand lebih kuat dapat memilih organic digital marketing.

Sehingga jawaban lebih baik mana bisnis UMKM menggunakan paid atau organic digital marketing adalah adalah tergantung. Kedua channel tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Paid digital marketing mampu memberikan hasil cepat, menargetkan audiens yang spesifik dan mencapai ROI dalam hitungan hari atau bulan. Namun, kelemahannya Anda harus mengelola budget dan strategi dengan hati-hati agar investasi menghasilkan ROI (Return on Investment) yang positif.

Sebaliknya, organic digital marketing biasanya dipilih dengan tujuan membangun brand secara jangka panjang, mereka bisa mengandalkan strategi organic marketing. Dengan membuat konten yang konsisten, menjaga interaksi dengan audiens, serta memanfaatkan influencer/KOL yang relevan, pemilik bisnis dapat memperkuat kepercayaan konsumen dan menjaga visibilitas meskipun tidak menjalan iklan berbayar. 

Strategi ini memang lebih hemat biaya, namun membutuhkan waktu, tenaga, dan konsistensi dalam eksekusi konten.

Maka dibanding pertanyaan lebih baik mana menggunakan paid atau organic digital marketing, fokus Anda sebaiknya memahami beberapa hal berikut ini:

  1. Apa tujuan bisnis atau goal campaign yang ingin dicapai?
  2. Berapa lama time bound atau target waktu yang dimiliki?
  3. Seberapa besar budget yang tersedia?
  4. Siapa yang akan menangani campaign tersebut atau berapa banyak resource yang bisa dialokasikan?

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, Para pemilik bisnis UMKM dapat memilih channel dan strategi yang lebih tepat dan efektif untuk perkembangan bisnis mereka.

Kesimpulan

Intinya, baik organic digital marketing maupun paid marketing, keduanya memiliki peran penting bagi UMKM. Organic marketing memang membutuhkan waktu dan konsistensi, tetapi mampu membangun kepercayaan, kredibilitas, dan hubungan jangka panjang dengan audiens. 

Di sisi lain, paid marketing memungkinkan UMKM meraih hasil instan, targeting spesifik, dan kontrol penuh atas campaign, meskipun membutuhkan anggaran (biaya iklan) yang berkelanjutan.

Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing strategi digital marketing ini, Anda sebegai pemilik bisnis UMKM tidak harus memilih salah satu. Justru, kombinasi keduanya bisa menjadi pendekatan paling efektif. 

Paid marketing dapat membantu mempercepat distribusi konten dan penjualan, sementara organic marketing akan memperkuat brand secara berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, bisnis UMKM bisa meraih hasil cepat sekaligus membangun fondasi pertumbuhan jangka panjang.

Nah, Digital Sukaria siap menjadi partner dan sebagai solusi bagi UMKM yang ingin mengembangkan bisnis dengan digital marketing. Kami siap membantu kegiatan marketing Anda mulai dari iklan berbayar, SEO, hingga strategi konten yang sesuai kebutuhan bisnis Anda. Mari hubungi kami dan Konsultasikan kebutuhan digital marketing Anda!

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top